Selasa, 31 Mei 2016

Melawan Ego demi #BahagiadiRumah

Berdandan di pagi hari agar bisa tampil fresh ketika sampai kantor. Mungkin itu yang dilakukan wanita yang berkarier di luar rumah. Berbeda dengan ibu rumah tangga seperti saya yang tak pernah sempat berdandan meskipun bangun sejak subuh. Ya, mungkin tidak semua ibu rumah tangga seperti saya. Mungkin masih ada yang menyempatkan diri untuk berdandan, karena tidak percaya diri keluar tanpa polesan wajah ketika mengantar anak ke sekolah. Sebenarnya saya pun seperti wanita pada umumnya, ingin juga sesekali tampil cantik tapi aktifitas mengurus rumah, mengurus dua anak laki-laki yang masih balita dan sedang aktif-aktifnya, mengantar anak ke sekolah, memasak dan lain sebagainya, membuat saya tidak sempat memoles wajah bahkan kesempatan bercermin pun kadang tak ada. Terdengar berlebihan, namun itu lah adanya.

Resiko Menjadi Ibu Rumah Tangga
 
Memutuskan mencurahkan tenaga dan pikiran hanya untuk keluarga, tanpa bantuan pekerja rumah tangga dan tidak bekerja di luar rumah berarti harus mau menerima resiko. Bukan hanya resiko sepele seperti tak sempat berdandan, melainkan juga resiko dijadikan bahan gunjingan keluarga besar karena tidak memanfaatkan gelar sarjana yang sudah susah payah didapat. Maklum, di masyarakat luas sudah seperti sebuah keharusan bahwa seorang sarjana harus memanfaatkan gelarnya untuk mencari penghasilan. Paling tidak penghasilan harus sebanding dengan biaya yang dikeluarkan saat kuliah dulu.

Resiko lainnya adalah keterbatasan untuk bergaul. Tidak seperti jaman remaja dulu, saya bisa bergaul dengan siapa saja, kapan saja dan di mana saja. Sekarang saya hanya bergaul dengan anak dan suami, haha.. tentu tidak, yaa setidaknya masih ada tetangga yang mau sesekali berbagi cerita dengan saya di saat senggang, dan satu lagi sahabat para ibu rumah tangga, ialah si abang tukang sayur.

Positifnya Menjadi Ibu Rumah Tangga
 
Aah.. menyedihkan sekali menjadi ibu rumah tangga, hanya bertemankan tetangga dan tukang sayur! Hey, tunggu dulu, tidak semuanya buruk. Justru banyak anak-anak yang tumbuh menjadi manusia sukses di luar sana berkat tangan dari para ibu yang mengabdi hanya untuk rumah tangganya. Hal itu bukan tanpa alasan karena anak-anak akan merasa sangat aman berada di tangan ibunya. Mereka merasakan kasih sayang sepenuhnya dari seorang ibu, bukan nenek atau bahkan pengasuh. Otomatis rasa nyaman muncul dan para anak yang tumbuh dengan kondisi seperti ini akan memiliki pondasi yang kuat untuk menghadapi dunia. Ini bukan kutipan dari tokoh hebat, melainkan keyakinan yang muncul dari saya sendiri seorang ibu rumah tangga yang memiliki harapan besar pada anak-anaknya.

Saya pun tidak munafik, seringkali saya merasa lelah dan bosan karena setiap hari dari tahun ke tahun hanya berada di lingkungan dan kondisi yang sama. Sesekali muncul juga keinginan untuk bekarier mengikuti jejak teman-teman sekolah saya yang sekarang mungkin sudah memiliki jabatan bagus dalam pekerjaannya. Terbesit juga keinginan untuk mencoba menggunakan jasa pekerja rumah tangga, namun melihat beningnya bola mata anak-anak saya yang masih tanpa dosa itu, berguguranlah keinginan-keinginan itu.
Rasanya kok tidak tega meninggalkan dan mempercayakan mereka pada orang lain. Menitipkan uang pada orang lain saja saya ragu apalagi menitipkan darah daging yang jelas jauh lebih berharga dari pada uang. Anak-anak saya bukan hanya darah daging saya, mereka adalah kebahagiaan saya. Sayang sekali jika saya menghabiskan waktu di luar rumah tanpa bisa menyaksikan proses tumbuh kembang mereka.

Nova Salah Satu Pahlawan Para Ibu Rumah Tangga




Dalam rangka Novaversary melalui tulisan ini saya hanya ingin berbagi kepada para wanita Indonesia khususnya ibu rumah tangga, bahwa sesungguhnya tidak buruk jika kita memilih untuk menjadi ibu rumah tangga dan melawan ego kita akan keinginan berkarier di luar karena sesungguhnya menjadi ibu rumah tangga itu juga merupakan karier, karier yang mulia dan sangat besar pengaruhnya bukan hanya pada kehidupan rumah tangga, melainkan juga pada masa depan anak-anak kita kelak. Ganjarannya bukan berupa gaji atau uang tapi sebuah kebahagiaan, yaitu #BahagiadiRumah.


Selama 28 tahun sudah Tabloid Nova menjadi teman bagi wanita Indonesia. Isinya yang memuat informasi positif, seperti berbagai tips, resep masakan dan informasi penting lainnya membuat saya sebagai ibu rumah tangga dapat menepis sedikit demi sedikit rasa bosan yang sesekali muncul itu. Saya menjadi lebih percaya diri meskipun hanya sebagai ibu rumah tangga karena walaupun hanya di rumah namun saya tetap kekinian karena dapat mengetahui perkembangan jaman melalui tabloid Nova. Bahkan saya banyak memelajari resep-resep makanan dari Nova, sehingga kini saya bisa menghasilkan uang meski hanya di rumah dengan cara menerima pesanan kue dan masakan.

Di Usia yang semakin dewasa ini semoga Nova semakin berkembang dalam hal-hal yang positif. Perbanyak lagi tips-tips terutama tentang rumah tangga dan parenting karena kedua hal itu dapat membantu kami ibu rumah tangga untuk mewujudkan impian kami, yaitu #BahagiadiRumah. Terimakasih Nova.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar