Jumat, 10 Juni 2016

Menaklukan si OPERA CAKE

Akhirnya ada juga kesempatan untuk laporan tentang eksekusi opera cake yang sudah saya bikin minggu lalu. Sebenarnya sudah lama saya ingin sekali membuat opera cake tapi selalu patah semangat karena melihat lapisan-lapisannya itu lho.. bikin cape duluan, haha..emang dasarnya males aja kali yee...

Berhubung suami tercinte lagi ulang tahun, jadi ada alasan deh untuk menyatukan lagi semangat yang sempat patah itu. Akhirnya saya beranikan diri untuk menaklukan si opera cake yang katanya ribet bikinnya tapi memuaskan lidah. Ternyata oh ternyata.. memang rada ribet untuk orang seperti saya, apalagi dua bocah yang buntutin terus di belakang. Jadi saya bikin dengan cara dua tahap di waktu yang berbeda. Hari pertama saya bikin chocolate ganache dan coffee buttercream, hari ke dua baru deh saya bikin sponge cake nya. Oh, ya saya tidak pakai jaconde ya karena memang sedang tidak punya persediaan almond bubuk di rumah.

Seperti biasa saya belum bisa ngarang-ngarang resep sendiri, maklum hanya koki rumahan, hehe.. jadi saya masih menggunakan resep orang lain. Kali ini saya contek resepnya mbak Ricke Indriani namun tanpa jaconde. Sponge cakenya saya menggunakan resep ncc.

Ini penampakan Opera Cake yang saya buat. Masih belum sempurna dan tanpa dekorasi. Datar aja kaya lapangan bola..hehe... tapi rasanya memang enak banget ternyata, bukan narsis lho.. tapi kenyataan. Sampe bikin saya dan suami gagal diet, hihi... kalau gak percaya coba deh bikin.




OPERA CAKE
ditulis oleh Ricke Indriani

 
Coffee syrup:
100 ml air
2 sdm gula pasir
1 sdm kopi instant
---> Panaskan air dan gula pasir hingga mendidih, masukkan kopi. Aduk rata. Dinginkan.


Chocolate ganache:
250 gram whip cream dairy cair/fresh cream
250 gram dark cooking chocolate, cincang kecil
---> Panaskan whip cream cair/fres cream jangan sampai mendidih (cukup hingga bagian pinggirannya mulai bergelembung kecil). Matikan api. Masukkan dark cooking chocolate cincang. Diamkan 5 menit hingga coklat meleleh. Aduk-aduk dengan hand whisk sampai rata dan licin. Dinginkan di suhu ruang. Masukkan ke dalam kulkas hingga mengental seperti selai dan bisa dioles.


Coffee buttercream (silahkan pilih salah satu saja) Versi I (French coffee buttercream):
10 gram kopi instant
15 gram air panas
1 telur utuh
1 kuning telur
100 gram gula pasir
60 gram air
1 sdt vanilla
200 gram unsalted butter dingin, potong-potong dadu, biarkan di suhu ruang
--->Aduk rata kopi instant dan air panas. Dinginkan. Sisihkan.
Kocok telur dan kuning telur hingga pucat dan berbusa.
Sementara itu panaskan gula pasir dan air di atas api hingga mendidih dan mengental. Masukkan perlahan gula cair panas ke dalam kocokan telur sambil dikocok perlahan. Setelah gula cair masuk seluruhnya, kocok dengan kecepatan tinggi hingga mengental dan mengkilap, masukkan vanilla. Kocok terus hingga dingin suhu ruang.
Masukkan unsalted butter secara bertahap sambil dikocok rata dengan kecepatan rendah. Setelah butter seluruhnya masuk, kocok dengan kecepatan tinggi hingga mengembang dan ringan. Masukkan larutan kopi. Kocok rata. Simpan di kulkas dalam wadah tertutup hingga akan digunakan.



Versi II (coffee white chocolate buttercream)
1 sdm kopi instant
1 sdm air panas
250 gram unsalted butter dingin, potong-potong dadu, biarkan di suhu ruang
150 gram susu kental manis putih
100 gram white cooking chocolate, lelehkan, biarkan sampai agak dingin
1/2 sdt pasta mocca (optional)
--->Campur kopi instant dan air panas, dinginkan. Sisihkan.
Kocok unsalted butter hingga lembut dan creamy. Masukkan susu kental manis. Kocok kembali hingga mengembang ringan. Masukkan white cooking chocolate leleh, kocok rata. Masukkan pasta mocca, kocok rata. Simpan dalam kulkas sampai akan digunakan.



Jaconde Cake (Almond Sponge Cake)
Bahan:
225 gram almond bubuk
200 gram gula halus (gula bubuk)
70 gram terigu protein sedang
6 butir telur utuh
1/2 sdt vanilla
50 gram unsalted butter, lelehkan
6 putih telur
1/4 sdt garam
50 gram gula pasir halus


Cara membuat Cake:
1. panaskan oven suhu 200'C. Siapkan 4 buah loyang ukuran 22x22 cm tinggi 3 cm, alasi dengan kertas roti, oles tipis dengan margarin. Sisihkan.
2. Campur almond bubuk, gula halus dan terigu dalam sebuah wadah besar. Aduk rata. Sisihkan.
3. Kocok telur dengan kecepatan tinggi hingga kental. Tuang ke campuran almond dan terigu sambil diaduk rata secara perlahan. Masukkan vanilla dan butter leleh. Aduk rata. Sisihkan.
4. Kocok putih telur dan garam hingga berbusa, tambahkan gula pasir halus sedikit demi sedikit sambil dikocok terus hingga mengembang soft peak form. Jangan sampai terlalu kaku (hard peak form) karena akan membuat tekstur cake menjadi kering dan sulit untuk dicampur rata dengan adonan almond.
5. Masukkan adonan putih telur ke dalam adonan almond secara bertahap sambil diaduk balik perlahan (fold) sampai rata. Aduk perlahan tetapi jangan terlalu lama diaduk karena akan membuat adonan putih telur menjadi banyak kehilangan udara.
6. Tuang ke dalam 4 buah loyang yang telah disiapkan. Panggang suhu 200'C sampai matang 7-10 menit. Jangan terlalu lama karena adonan tipis, jika terlalu lama cake akan menjadi kering.
7. Angkat cake dan segera keluarkan dari loyang, kelupas kertas rotinya. Dinginkan.

Penyusunan:
Siapkan loyang ring tanpa alas yang dilapisi plastik mika di sisinya. Atau jika tidak punya, bisa langsung menyusun cake dan dioles filling.
Letakkan selembar cake, basahi dengan coffee syrup hingga rata. Oleskan dengan setengah bagian coffee buttercream merata. Tumpuk lagi dengan selembar cake, basahi dengan coffee syrup dan oles dengan setengah bagian chocolate ganache. Tumpuk lagi dengan selembar cake. Lakukan hingga selesai (4 lapis jaconde cake, 2 lapis coffee buttercream, 2 lapis chocolate ganache). Dinginkan di dalam kulkas agar cake dan fillingnya menjadi set dan kokoh.


Chocolate glaze (ganache siram):
80 gram whip cream cair
120 gram dark cooking chocolate, cincang kecil
3 sdm madu
1 sdm minyak goreng (bisa juga dengan unsalted butter)
--->Panaskan whip cream cair/fres cream jangan sampai mendidih (cukup hingga bagian pinggirannya mulai bergelembung kecil). Matikan api. Masukkan dark cooking chocolate cincang. Diamkan 5 menit hingga coklat meleleh. Aduk-aduk dengan hand whisk sampai rata dan licin. Masukkan madu dan minyak goreng. Aduk rata.

Keluarkan cake dari kulkas, lepaskan dari ring dan mikanya.
Siramkan chocolate glaze ke atas permukaan cake hingga merata. Masukkan kembali ke dalam kulkas hingga glaze agak set.
Rapikan bagian sisi cake dengan mengirisnya menggunakan pisau panjang bergerigi yang dicelup ke air panas dan dilap kering. Setelah selesai merapikan satu sisi, bersihkan pisau. Celupkan kembali ke air panas dan dilap kering. Lakukan lagi pada sisi yang lain hingga keempat sisinya rapi.
Simpan opera cake dalam suhu dingin hingga saat akan disajikan.


Abang Alvin pengen ikut eksis bareng opera cake



Gimana? panjang kan tahapannya.. jangan lemes dulu... atau tunggu moment yang pas untuk membuatnya, seperti saya, hehe.. Oh, ya untuk resep sponge cake nya saya menggunaka resep NCC, silahkan mampir aja ke web nya, ok.. karena di sini udah kepanjangan takut pada males bacanya, hihi..



Selasa, 31 Mei 2016

Melawan Ego demi #BahagiadiRumah

Berdandan di pagi hari agar bisa tampil fresh ketika sampai kantor. Mungkin itu yang dilakukan wanita yang berkarier di luar rumah. Berbeda dengan ibu rumah tangga seperti saya yang tak pernah sempat berdandan meskipun bangun sejak subuh. Ya, mungkin tidak semua ibu rumah tangga seperti saya. Mungkin masih ada yang menyempatkan diri untuk berdandan, karena tidak percaya diri keluar tanpa polesan wajah ketika mengantar anak ke sekolah. Sebenarnya saya pun seperti wanita pada umumnya, ingin juga sesekali tampil cantik tapi aktifitas mengurus rumah, mengurus dua anak laki-laki yang masih balita dan sedang aktif-aktifnya, mengantar anak ke sekolah, memasak dan lain sebagainya, membuat saya tidak sempat memoles wajah bahkan kesempatan bercermin pun kadang tak ada. Terdengar berlebihan, namun itu lah adanya.

Resiko Menjadi Ibu Rumah Tangga
 
Memutuskan mencurahkan tenaga dan pikiran hanya untuk keluarga, tanpa bantuan pekerja rumah tangga dan tidak bekerja di luar rumah berarti harus mau menerima resiko. Bukan hanya resiko sepele seperti tak sempat berdandan, melainkan juga resiko dijadikan bahan gunjingan keluarga besar karena tidak memanfaatkan gelar sarjana yang sudah susah payah didapat. Maklum, di masyarakat luas sudah seperti sebuah keharusan bahwa seorang sarjana harus memanfaatkan gelarnya untuk mencari penghasilan. Paling tidak penghasilan harus sebanding dengan biaya yang dikeluarkan saat kuliah dulu.

Resiko lainnya adalah keterbatasan untuk bergaul. Tidak seperti jaman remaja dulu, saya bisa bergaul dengan siapa saja, kapan saja dan di mana saja. Sekarang saya hanya bergaul dengan anak dan suami, haha.. tentu tidak, yaa setidaknya masih ada tetangga yang mau sesekali berbagi cerita dengan saya di saat senggang, dan satu lagi sahabat para ibu rumah tangga, ialah si abang tukang sayur.

Positifnya Menjadi Ibu Rumah Tangga
 
Aah.. menyedihkan sekali menjadi ibu rumah tangga, hanya bertemankan tetangga dan tukang sayur! Hey, tunggu dulu, tidak semuanya buruk. Justru banyak anak-anak yang tumbuh menjadi manusia sukses di luar sana berkat tangan dari para ibu yang mengabdi hanya untuk rumah tangganya. Hal itu bukan tanpa alasan karena anak-anak akan merasa sangat aman berada di tangan ibunya. Mereka merasakan kasih sayang sepenuhnya dari seorang ibu, bukan nenek atau bahkan pengasuh. Otomatis rasa nyaman muncul dan para anak yang tumbuh dengan kondisi seperti ini akan memiliki pondasi yang kuat untuk menghadapi dunia. Ini bukan kutipan dari tokoh hebat, melainkan keyakinan yang muncul dari saya sendiri seorang ibu rumah tangga yang memiliki harapan besar pada anak-anaknya.

Saya pun tidak munafik, seringkali saya merasa lelah dan bosan karena setiap hari dari tahun ke tahun hanya berada di lingkungan dan kondisi yang sama. Sesekali muncul juga keinginan untuk bekarier mengikuti jejak teman-teman sekolah saya yang sekarang mungkin sudah memiliki jabatan bagus dalam pekerjaannya. Terbesit juga keinginan untuk mencoba menggunakan jasa pekerja rumah tangga, namun melihat beningnya bola mata anak-anak saya yang masih tanpa dosa itu, berguguranlah keinginan-keinginan itu.
Rasanya kok tidak tega meninggalkan dan mempercayakan mereka pada orang lain. Menitipkan uang pada orang lain saja saya ragu apalagi menitipkan darah daging yang jelas jauh lebih berharga dari pada uang. Anak-anak saya bukan hanya darah daging saya, mereka adalah kebahagiaan saya. Sayang sekali jika saya menghabiskan waktu di luar rumah tanpa bisa menyaksikan proses tumbuh kembang mereka.

Nova Salah Satu Pahlawan Para Ibu Rumah Tangga




Dalam rangka Novaversary melalui tulisan ini saya hanya ingin berbagi kepada para wanita Indonesia khususnya ibu rumah tangga, bahwa sesungguhnya tidak buruk jika kita memilih untuk menjadi ibu rumah tangga dan melawan ego kita akan keinginan berkarier di luar karena sesungguhnya menjadi ibu rumah tangga itu juga merupakan karier, karier yang mulia dan sangat besar pengaruhnya bukan hanya pada kehidupan rumah tangga, melainkan juga pada masa depan anak-anak kita kelak. Ganjarannya bukan berupa gaji atau uang tapi sebuah kebahagiaan, yaitu #BahagiadiRumah.


Selama 28 tahun sudah Tabloid Nova menjadi teman bagi wanita Indonesia. Isinya yang memuat informasi positif, seperti berbagai tips, resep masakan dan informasi penting lainnya membuat saya sebagai ibu rumah tangga dapat menepis sedikit demi sedikit rasa bosan yang sesekali muncul itu. Saya menjadi lebih percaya diri meskipun hanya sebagai ibu rumah tangga karena walaupun hanya di rumah namun saya tetap kekinian karena dapat mengetahui perkembangan jaman melalui tabloid Nova. Bahkan saya banyak memelajari resep-resep makanan dari Nova, sehingga kini saya bisa menghasilkan uang meski hanya di rumah dengan cara menerima pesanan kue dan masakan.

Di Usia yang semakin dewasa ini semoga Nova semakin berkembang dalam hal-hal yang positif. Perbanyak lagi tips-tips terutama tentang rumah tangga dan parenting karena kedua hal itu dapat membantu kami ibu rumah tangga untuk mewujudkan impian kami, yaitu #BahagiadiRumah. Terimakasih Nova.



Rabu, 06 April 2016

Shirt and Tie Cake

Ini kali ke-2 saya mengerjakan 3D cake berbungkus fondant. Sebelumnya saya pernah membuat 3D cake berbentuk VW car untuk ulang tahun Alvin anak sulung saya.. untuk yang belum tahu, bisa dilihat di sini. Kali ini 3D cake berbentuk kemeja berdasi dibuat untuk memenuhi orderan dari seorang pelanggan setia yang sudah beberapa kali order kue kepada saya. Ceritanya shirt n' tie cake ini dipesan sebagai hadiah ulang tahun untuk suaminya.

 Ini dia penampakan kuenya...



Kekurangannya ada pada huruf di label bertuliskan "BOSS". Terlihat tidak rapih. Begitulah kalau kurang persiapan. Memang sejujurnya peralatan dekorasi cake saya memang belum lengkap terutama untuk fondant..mungkin karena saya terbiasa menggunakan buttercream saja jadi cutter atau alat pencetak huruf pun saya belum punya..hehe. Untungnya pelanggan setia saya ini orang yang baik, dia tidak komplain bahkan malah memuji, katanya kuenya enak dan bentuk kue sesuai dengan permintaannya.. Alhamdulilaaah... :)

Orderan kali ini benar-benar menjadi pelajaran untuk saya agar lebih luwes lagi bermain fondant dan tentunya saya akan melengkapi peralatan yang belum saya punya, supaya orderan akan lebih sempurna hasilnya. yg mau order 3D cake jangan khawatir.. krn sekarang peralatan yang saya miliki sudah lebih lengkap, jadi jangan takut ngorder yaa..insha Allah tidak akan mengecewakan.

Minggu, 17 Januari 2016

Jagung Manis Susu Keju Camilan Favorit Alvin


Camilan jagung ini mudah ditemui di mall-mall atau pusat perbelanjan di kota-kota besar, bahkan saya dengan mudah menjumpainya di komplek perumahan saya sendiri yang jauh dari jalan raya. Rata-rata untuk rasa susu keju penjual memberi harga Rp.10.000,-. Sering kali anak sulung saya Alvin merengek meminta dibelikan. Namun untuk alasan kesehatan dan penghematan tentunya saya lebih memilih untuk membuatnya sendiri di rumah. Ya, dengan bahan yang mudah didapat rasanya tidak ada salahnya untuk membuat sendiri, bahkan kita bisa memilih bahan-bahan yang berkualitas. Langsung saja, saya akan membagikan resepnya yang sangat mudah, bahkan anak kecil pun mungkin bisa membuatnya.

Jagung Manis Susu Keju

Bahan: - 2 bonggol jagung manis yang masih muda
- air untuk merebus jagung
- garam secukupnya
- susu kental manis
- keju cheddar parut
- butter atau margarine

Cara: - Rebus jagung, setelah terlihat hampir matang masukan garam dalam air rebusan lalu biarkan sebentar lagi. Tujuan pemberian garam untuk memberikan rasa gurih pada jagung.
- Setelah jagung matang, panas-panas langsung pipil jagung, bisa menggunakan pisau atau tangan jika tahan panas, hehe.. Kebetulan saya menggunakan Smile Mom pemipil jagung jadi lebih praktis.
 - Setelah dipipil, beri butter dan aduk rata.
- Kemudian beri susu kental manis sesuai selera dan parut keju di atasnya.
 - Jagung Manis Susu Keju pun siap dinikmati

Jika suka pedas bisa juga dikreasikan dengan menambahkan sambal botolan dan saus tomat, untuk yang satu ini pemakaian susu kental manis sebaiknya diskip. 

Mudah bukan? Jadi, segera buatkan untuk anak-anak anda tercinta pasti mereka suka. 

Selamat berkreasi.. :)